Friday, August 28, 2009

KAMUS KHAZAR dan SAHARA

KAMUS KHAZAR: Sebuah Novel Leksikon tentang Epik dan Polemik Khazar


DATA BUKU
Judul: Kamus Khazar
Pengarang: Milorad Pavic
Penerbit: Serambi
Cetakan 1, Juni 2009
508 halaman
Rp 59.900

"Novel ini luar biasa, deskripsinya mengejutkan dan bikin ketawa." Sunaryono Basuki Ks, sastrawan, tinggal di Singaraja, Bali.



Bangsa Khazar adalah metafora untuk sekelompok kecil manusia yang bertahan di antara kekuatan-kekuatan adidaya dan agama-agama besar. Pada akhir abad kesepuluh, bangsa ini hilang dari peta kebudayaan dunia. Masih banyak hal belum diketahui tentang bangsa ini.

Novel ini menjajaki dan menyingkap Polemik Khazar secara cerdas dan jenaka. Kamus Khazar menyajikan perpaduan yang menarik antara fiksi dan nonfiksi. Pembaca akan disuguhi berjibun anekdot khas cerita rakyat.

Namun, novel ini berformat kamus mirip ensiklopedia mungil yang menggabungkan referensi silang dari tiga agama (Kristen, Islam, dan Yahudi). Layaknya membuka kamus, pembaca dapat memulai dari bagian mana saja--“Kitab Merah” untuk sumber Kristen, “Kitab Hijau” untuk sumber Islam, dan “Kitab Kuning” untuk sumber Yahudi--bukan melulu dari depan ke belakang.

Novel ini menantang kita untuk tidak bersikap pasif ketika membaca, tetapi berpartisipasi aktif menyatukan cerita yang terbagi-bagi.


“Pembaca yang menyukai puzzle sastrawi akan menikmati masuk ke dalam dunia magis ini dengan Pavic sebagai pemandu.” Publishers Weekly.





DATA BUKU
Judul buku : SAHARA
Penulis : Nugraha Wasistha
Penerbit : Serambi
Tebal : 336 halaman
Cetakan : I, Agustus 2009
Harga : Rp 39.000

SAHARA
Ketika Aladdin, Ali Baba, dan Sinbad Bertarung dengan Jin Sakti

Sinbad, petualang yang menjadi mubalig. Dia berkelana ke seluruh dunia untuk berdakwah kepada para penjahat besar dengan pilihan: tobat atau mati! Ali Baba, masa kecil yang tragis membawanya jadi pencuri cilik dan paling licin di seluruh Arab. Julukannya adalah tikus gurun yang selalu menemukan jalan masuk maupun keluar dalam semua aksinya.

Seorang sultan muda yang misterius bernama Aladdin - meminta bantuan mereka untuk mendapatkan kembali lampu wasiatnya di Sahara. Ketiganya menjadi kawan sekaligus lawan. Di tengah perjalanan menuju jantung gurun terganas di dunia itu, mereka harus mengatasi para bajak laut. Bahkan mereka terjebak dalam permainan Jin Sakti penghuni lampu ajaib.

"Suatu prosa eklektik yang mengasyikkan dan cukup mengejutkan bagi seorang newcomer, menandakan negeri ini memiliki potensi literer yang kaya.”
Radhar Panca Dahana, kritikus sastra.

0 komentar:

Post a Comment

Contact

Related Blogs

Blog Archive

Categories

Labels

Advertise